Jumat, 10 Februari 2012

Founder Effect dan Bottleneck Effect

Seorang profesor matematika dari Inggris, Godfrey Harold Hardy, dan seorang dokter dari Jerman, Wilhelm Weinberg, secara terpisah mempublikasikan analisisnya mengenai keseimbangan gen dalam populasi yang dikenal sebagai hukum Hardy-Weinberg.

Hukum Hardy-Weinberg menyatakan bahwa frekuensi alel atau gen dalam populasi dapat tetap stabil dan tetap berada dalam keseimbangan dari satu generasi ke generasi dengan syarat :
1. Jumlah populasi besar
2. Perkawinan secara acak atau random
3. Tidak terjadi mutasi maju atau balik
4. Tidak ada seleksi alam
5. Tidak ada migrasi
Jika ada  sebagian anggota populasi yang terpisah dari populasi besar atau kawin hanya antarpopulasi mereka, frekuensi alel akan berubah. Perubahan frekuensi alel akibat adanya populasi kecil yang memisah dari populasi besar ini disebut hanyutan genetik.
Salah satu sebab dari hanyutan genetik adalah founder effect. Founder, yang dalam bahasa Inggris berati penemu atau pendiri mengacu pada sekelompok individu yang menempati tempat baru dan membentuk koloni tersendiri. Koloni baru ini dapat memiliki frekuensi alel yang berbeda dengan populasi induknya karena mereka menikah dengan sesama anggota koloninya.
Amish atau Mennonotes adalah sebuah komunitas keagamaan yang ada di Amerika. Kepercayaan mereka mengharuskan mereka untuk hidup terpisah dari masyarakat luas. Mereka membentuk komunitas tersendiri dan menikah dengan anggota komunitas itu saja. komunitas ini adalah contoh nyata dari founder effect. Dalam populasi Amish ini, telah terjadi peningkatan kelainan sindrom Ellis-van Creveld yang menyebabkan kekerdilan, kelainan jantung, dan penembahan jari. Frekuensi kejadian sindrom ini adalah 7% dalam komunitas Amish, jauh lebih besar daripada frekuensi di masyarakat umum.

Penurunan populasi cheetah di Afrika Selatan dan Timur adalah contoh jelas dari bottleneck effect yaitu sebuah hambatan genetik dimana presentase populasi berkurang secara signifikan. Jumlah mereka hanyalah beberapa ribu dan terpisah ke dalam dua populasi. Urutan basa genetik mereka seragam, menandakan nenek moyang yang sama dan rendahnya variasi gen. Rendahnya variasi ini, seperti telah disebutkan, menyebabkan populasi cheetah rentan terhadap perubahan lingkungan.

1 komentar: